Turen, MIS Annur Bokor_ Madrasah Ibtidaiyah Swasta Annur (MIS Annur) Bokor Pagedangan Turen Malang menggelar kegiatan Gelar Karya P5RA (Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Rahmatan lil 'Alamin) dengan tema kewirausahaan dan pelestarian budaya lewat olahan jajanan tradisional. Kegiatan ini terbagi dalam dua hari: Rabu, 11 Juni 2025 untuk Fase A dan C (Kelas 5B) , dan Kamis, 12 Juni 2025 untuk Fase B dan C (Kelas 5A). Kegiatan ini merupakan bagian dari Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5RA) yang mendorong siswa untuk terlibat langsung dalam praktik wirausaha sejak dini.
Pada hari pertama, siswa Fase A dan Kelas 5B menyajikan kreasi jajanan berbahan dasar singkong yang diolah menjadi makanan ringan kekinian. Mulai dari donat singkong, bola-bola cokelat singkong, hingga keripik singkong aneka rasa dipamerkan dan dijual dalam bazar kecil di halaman sekolah. Para siswa tidak hanya terlibat dalam proses produksi, tetapi juga dalam strategi pemasaran dan penjualan, yang memberi mereka pengalaman nyata sebagai pelaku usaha kecil.
Sementara itu, pada hari kedua, siswa Fase B dan C dari Kelas 5A menampilkan karya dengan sub tema “Bhinneka Tunggal Ika dan Kewirausahaan.” Jajanan tradisional dari berbagai daerah di Indonesia mereka olah menjadi produk modern yang tetap mempertahankan cita rasa asli namun dikemas secara menarik. Melalui kegiatan ini, siswa belajar menghargai keberagaman budaya sekaligus mengembangkan jiwa kewirausahaan mereka.
Acara dibuka secara resmi oleh Bapak H. Syaiful Anam. Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya memperkenalkan wirausaha sejak usia dini, khususnya di bidang perdagangan pangan lokal. "P5RA yang dikemas dalam bazar jajanan tradisional ini adalah bentuk nyata pendidikan karakter dan ekonomi. Kita dorong anak-anak mengenal potensi jajanan lokal, sehingga tidak punah tergilas makanan pabrikan yang saat ini mendominasi pasar,” ujar Syaiful.
Ia juga menyampaikan harapannya agar seluruh jajanan yang dijajakan para siswa habis terjual sebagai bentuk apresiasi terhadap kerja keras mereka. “Bukan hanya soal keuntungan, tapi soal menanamkan nilai-nilai kerja keras, kreativitas, dan kebanggaan terhadap budaya sendiri,” tambahnya. Acara ini pun mendapat sambutan hangat dari para guru, orang tua, dan pengunjung yang antusias memborong jajanan anak-anak. (Imin)